Home / Internasional / Nasional / Nasional / News

Kamis, 15 Mei 2025 - 21:23 WIB

Sejumlah Stasiun TV Swasta Nasional Mulai Berguguran

Eksisjambi.com- Beredar informasi di media sosial, Beberapa stasiun televisi swasta nasional mengalami kesulitan keuangan dan bahkan berjatuhan.

Ini terjadi karena berbagai faktor, termasuk persaingan ketat dengan platform digital, penurunan pendapatan, dan beban utang yang membengkak. Beberapa contoh stasiun televisi yang mengalami masalah ini adalah NET TV, yang akhirnya berganti kepemilikan dan nama menjadi MDTV.

Berikut  ini adalah penyebab lainya seperti, Persaingan Ketat :  Industri televisi menghadapi persaingan ketat, baik dari stasiun televisi lain maupun dari platform digital seperti YouTube, Netflix, dan berbagai layanan streaming lainnya.

Penurunan Pendapatan : Stasiun televisi swasta mengalami penurunan pendapatan akibat persaingan yang ketat dan pergeseran pola konsumsi masyarakat yang mulai beralih ke platform digital.

Beban Utang : Beberapa stasiun televisi swasta mengalami beban utang yang besar, yang membuat mereka kesulitan untuk membayar cicilan dan menjalankan operasional.

Baca Juga :  Bupati Tanjab Barat Hadiri Peringatan Haul Akbar Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

Pergeseran Pola Konsumsi: Masyarakat semakin beralih ke platform digital, yang menyebabkan stasiun televisi swasta kesulitan untuk mempertahankan pangsa pasar mereka, seperti contoh NET TV sempat mengalami masalah keuangan yang serius, termasuk ancaman bangkrut karena gagal memenuhi kewajiban pembayaran utang Akibatnya, NET TV berganti kepemilikan dan berganti nama menjadi MDTV.

Beberapa stasiun televisi swasta lain yang juga mengalami kesulitan adalah, Bloomberg TV Indonesia : Berhenti tayang pada tahun 2015 karena rendahnya pangsa pasar.

MTV Indonesia : Berhenti beroperasi pada November 2015 setelah beberapa kali perubahan kerja sama.

Spacetoon : Resmi tutup pada 18 Mei 2013 karena masalah keuangan dan iklan yang tidak ramah anak.

Dan Televisi nasional Swasta  seperti Kompas TV telah PHK 150 orang karyawan , TV One PHK 75 orang karyawan , CNN Indonesia TV PHK 200 orang karyawan, VIVA.co.id Bulan Juni mulai menutup kantor di Pulogadung.

Baca Juga :  Zilawati Pimpin Ketua DPRD Tanjab Timur Sementara

EMTEK grup (SCTV & Indosiar) Mulai melakukan PHK, hingga 100 orang karyawan, MNC Bersiap regrouping, dari 10 pemred diciutkan menjadi 3 pemred, Global TV, Bagian produksi juga terimbas dan terdampak layoff 30 %., i-News per 30 April, mulai menutup semua kantor bironya di Indonesia. dan juga MNC grup kabarnya akan melakukan pengurangan karyawannya hingga 400 orang demi Konvergensi dan efisiensi, RTV Bersiap melakukan pengurangan 40 orang per divisi, dan terburuknya akan dibubarkan, karena ijin produksi TV-nya, konon akan diakuisisi oleh BTV, serta E-channel TV ditengarai akan dibeli oleh SinpoTV Grup. (*)

 

Share :

Baca Juga

Daerah

PPPK Resmi Dapat Hak Pensiun, Pemerintah Umumkan Kebijakan Baru yang Dinanti Ribuan Pegawai

Advertorial

Ketua DPRD Prov. Jambi Dorong Pemerintah Konsepkan Solusi Jangka Panjang

Daerah

Wawako Antos Hadiri Pembukaan Necky Bird Shop Cup

Advertorial

Wakil Bupati Murison Imbau Warga Waspada Musim Kemarau, Hindari Bakar Lahan dan Hemat Air

Advertorial

DPRD Tanjab Barat Gelar Rapat Paripurna Dalam Rangka Penyampaian Hasil Reses Kedua Tahun Sidang 2022-2023

Daerah

Bupati Adi Rozal Lantik Puluhan Pejabat di Lingkup Pemkab Kerinci.

Daerah

Wako AJB Sulap Pasar Tanjung Bajure Hanya Kurun Waktu 1 Malam

Advertorial

Ketua DPRD Edi Purwanto : RS Terapung Laksamana Malahayati Siap Layani Masyarakat Berobat Gratis