Eksisjambi.com- Beredar informasi di media sosial, Beberapa stasiun televisi swasta nasional mengalami kesulitan keuangan dan bahkan berjatuhan.
Ini terjadi karena berbagai faktor, termasuk persaingan ketat dengan platform digital, penurunan pendapatan, dan beban utang yang membengkak. Beberapa contoh stasiun televisi yang mengalami masalah ini adalah NET TV, yang akhirnya berganti kepemilikan dan nama menjadi MDTV.
Berikut ini adalah penyebab lainya seperti, Persaingan Ketat : Industri televisi menghadapi persaingan ketat, baik dari stasiun televisi lain maupun dari platform digital seperti YouTube, Netflix, dan berbagai layanan streaming lainnya.
Penurunan Pendapatan : Stasiun televisi swasta mengalami penurunan pendapatan akibat persaingan yang ketat dan pergeseran pola konsumsi masyarakat yang mulai beralih ke platform digital.
Beban Utang : Beberapa stasiun televisi swasta mengalami beban utang yang besar, yang membuat mereka kesulitan untuk membayar cicilan dan menjalankan operasional.
Pergeseran Pola Konsumsi: Masyarakat semakin beralih ke platform digital, yang menyebabkan stasiun televisi swasta kesulitan untuk mempertahankan pangsa pasar mereka, seperti contoh NET TV sempat mengalami masalah keuangan yang serius, termasuk ancaman bangkrut karena gagal memenuhi kewajiban pembayaran utang Akibatnya, NET TV berganti kepemilikan dan berganti nama menjadi MDTV.
Beberapa stasiun televisi swasta lain yang juga mengalami kesulitan adalah, Bloomberg TV Indonesia : Berhenti tayang pada tahun 2015 karena rendahnya pangsa pasar.
MTV Indonesia : Berhenti beroperasi pada November 2015 setelah beberapa kali perubahan kerja sama.
Spacetoon : Resmi tutup pada 18 Mei 2013 karena masalah keuangan dan iklan yang tidak ramah anak.
Dan Televisi nasional Swasta seperti Kompas TV telah PHK 150 orang karyawan , TV One PHK 75 orang karyawan , CNN Indonesia TV PHK 200 orang karyawan, VIVA.co.id Bulan Juni mulai menutup kantor di Pulogadung.
EMTEK grup (SCTV & Indosiar) Mulai melakukan PHK, hingga 100 orang karyawan, MNC Bersiap regrouping, dari 10 pemred diciutkan menjadi 3 pemred, Global TV, Bagian produksi juga terimbas dan terdampak layoff 30 %., i-News per 30 April, mulai menutup semua kantor bironya di Indonesia. dan juga MNC grup kabarnya akan melakukan pengurangan karyawannya hingga 400 orang demi Konvergensi dan efisiensi, RTV Bersiap melakukan pengurangan 40 orang per divisi, dan terburuknya akan dibubarkan, karena ijin produksi TV-nya, konon akan diakuisisi oleh BTV, serta E-channel TV ditengarai akan dibeli oleh SinpoTV Grup. (*)