AGAM,Padang – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Itiak Lado Hijau asal Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, sukses menembus pasar luar negeri.
Produk kuliner khas Minangkabau ini tidak hanya di gemari di dalam negeri, tetapi juga di minati konsumen mancanegara karena cita rasanya yang khas dan daya tahannya yang tinggi.
Pemilik UMKM Dapur Bundo N-3, Hera, mengungkapkan bahwa permintaan terhadap produk itiak lado hijau terus meningkat, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
“Alhamdulillah, sekarang sudah bisa kirim ke beberapa negara. Omzet per bulan bisa mencapai Rp60 juta hingga Rp70 juta, bahkan bisa naik tiga kali lipat saat Lebaran atau momen spesial lainnya,” ujarnya.
Berbeda dari itiak lado mudo pada umumnya, produk olahan Dapur Bundo N-3 memiliki daya tahan yang lebih lama bisa mencapai empat bulan lebih tanpa mengurangi cita rasa khasnya.
Keunggulan ini menjadi faktor utama yang membuat produk mudah di pasarkan hingga keluar daerah dan menembus ekspor.
Selain itiak lado hijau, UMKM di Kamang Magek juga memproduksi berbagai kuliner khas Minangkabau lainnya, seperti rinuak pantau, dendeng rinuak, rendang, dan aneka olahan tradisional lain yang banyak di minati oleh perantau maupun pecinta kuliner Nusantara.
Hera berharap ke depan, usaha rumahan seperti miliknya dapat terus berkembang.
“Kami ingin tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tapi juga bisa membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar. Semoga produk lokal dari Agam bisa terus di kenal di tingkat nasional dan internasional,” tuturnya optimistis.
Keberhasilan UMKM Dapur Bundo N-3 menjadi bukti bahwa produk lokal berbasis tradisi dan kearifan daerah memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global, asalkan di kelola dengan inovasi, konsistensi mutu, dan strategi pemasaran yang tepat.(*)







